Skip to main content

Jangan Khawatir, Faktanya Sirop Obat Sudah Aman Untuk Anak

 

Siapa yang kemaren ikutan panik pas anak sakit tapi mau kasih obat sirop malah bikin penyakit?

Mana penyakitnya akut pula dan bisa menyebabkan kematian..hiks

Saya salah satunya yang asli bingung waktu itu, mana pas bener Aryo sakit demam trus biasa deh Tiara jadi ikutan sakit juga karena ketularan. Klo tiara saya masih bisa mencari alternatif dengan minum obat tablet, walau itupun ngga mudah…tapi aryo ampuuun saya panik waktu itu karena dia ngga bisa minum puyer juga.

 

gambar diambil dari alodokter.com


Akhirnya ini pertama kalinya saya berusaha untuk ngga kasih obat ke aryo waktu dia demam, saya melakukan metode skin to skin lalu juga kompres badannya dan menyuruh aryo untuk banyak minum… alhamdulillahnya demam bisa mereda juga dan bersyukurnya hanya demam karena flu.

Ya mau gimana lagi waktu itu rasanya serba salah banget mau kasih obat tapi malah ngga aman.. bahkan katanya bisa menyebab kan penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) gimana ngga makin parno.

Saat itu memang lagi heboh tentang kasus Gangguan Ginjal Anak Masal (GGAM) yang menimbulkan angka kematian yang lumayan tinggi, yang katanya disebabkan karena adanya pencemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/Propolen Etilen Glikol (PEG) diganti dengan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG) pada obat-obatan anak jenis sirop yang dilakukan oleh salah satu oknum perusahaan supplier kimia.

Ini semua merupakan hasil dari investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh dari seluruh instansi dan juga organisai terkait yang menanggani masalah ini.

Jujur buat saya sebagai orang tua kasus ini masih cukup meresahkan selain kasus pandemic covid kemarin.

Saya sendiri mengikuti update berita soal pemberian sirop obat ini, saya juga ngecek berkala apakah obat-obat sirop yang biasa dikonsumsi anak-anak, sudah masuk daftar aman atau belum… bahkan saya langsung membuang semua sirop obat stock di rumah.. takut nanti pas saya ngantor trus bulek saya yang ngga paham main kasih obat itu ke anak-anak.. ASLI SAMPAI SE PARNO itu saya soal berita mengenai Gangguan Ginjal Anak Masal (GGAM) itu.

 

BAGAIMANA PERKEMBANGAN TERBARU MENGENAI KEAMAN SIRUP OBAT?

Sejujur nya saya merasa lega banget setelah mendengarkan dialog interaktif yang diselenggarakan antara Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).  Dimana acara ini dimoderatori oleh artis dan juga mom influenzer yaitu Mona Ratuliu. 


 

Pada acara ini informasi nya “daging” banget klo istilah jaman sekarang, maksudnya isi nya bermakna banget dan berguna.

Para nara sumber yang hadir saat event berlangsung juga para expert dibidangnya yang memang berkaitan dengan hal ini diantaranya

·        Dari Kemenkes

-     Dr. Dra. Apt. Lucia Rizka Andalucia, M.Pharm., MARS, Selaku Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

-     Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S., Selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

·        Dari BPOM

-     Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

 

·        Dari IDAI

-     dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K), Selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia

·        Dari IAI

-     Apt. Noffendri Roestram, S.Si, Selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

·        Dari Akademisi

-     Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D, Selaku Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung

-     Prof. DR. Rer. Dr. rer. nat. Apt. Rahmana Emran Kartasasmita, selaku Guru Besar Kimia Farmasi, Institut Teknologi Bandung

 


 

Sebelumnya kita diberitahu dulu masalah apa itu GGAPA oleh Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D

Beliau membenarkan bahwa kasus ini meningkat angkanya di tahun lalu disebabkan karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. GGAPA yang kali ini berbeda dengan yang biasanya karena proses fase nya begitu cepat.

Akan tetapi untuk sekedar diketahui oleh para orang tua bahawa GGAPA juga bisa disebabkan beberapa faktor lainnya diantaranya :

·        status kesehatan pasien (riwayat penyakit)

·        alergi terhadap suatu bahan tertentu

·         infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi)

·        obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.

Jika pada anak terjadi gejala awal seperti batuk, pilek, diare, muntah, demam sampai 3-5 hari, lalu ada gejala penurunan volume air seni dan warna air seni kecoklatan sebaiknya buru-buru dibawa ke rumah sakit untuk pemerikaan lebih lanjut.

Kemudian penjelasan dari Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm yang membuat saya sedikit lega

Beliau menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran zat kimia yang ditemukan dalam sirop obat ini, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar

Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan oleh BPOM terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan.

BPOM juga melakukan proses pengujian yang sama untuk semua obat sirop baik dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga obat tersebut bisa memiliki izin edar dari BPOM.

Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi pun kini bisa dilihat di website/sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya.

Pengawasan ketat pemerintah Indonesia terhadap obat-obatan yang tercemar oleh EG/DG ini pun mendapat apresiasi dari WHO.

Jadi masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu.

Lalu ditambahkan lagi oleh uraian dari Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.AK, beliau mengatakan Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Dr. Piprim juga menekankan untuk para Orang tua  

agar selalu mencatat dan menyimpan baik-baik setiap obat yang diberikan ke anak-anak dan jika ada gejala ginjal akut seperti jumlah pipis anak berkurang maka segera lah untuk konsultasi ke dokter.

Gimana buibu? Sudah lega kaaan ? ini sudah di verifikasi langsung oleh para pakar dibidangnya loh..

Bahkan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si mengemukakan dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut.

Jadi pasien dan orangtua ngga perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.

Para orang tua bisa mengecek keamanan sirop obat melalui http://bit.ly/BPOM-sirup-obat-aman, lalu ketik nama produk pada kolom "search"

Mudah kan pastinya? Contoh nya saya sudah coba sendiri untuk mengecek salah satu obat sirop yang biasa digunakan untuk meredakan demam seperti dibawah ini

 



Pada event ini sebagai penutup bapak Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi memberikan kesimpulan bahwa

1. Gejala GGAPA ada 2 macam factor penyebabnya yaitu karena factor medis individu jika terjadi secara individu, namun jika terjadi secara massal dan bersamaan seperti kasus kemarin itu biasanya karena terjadinya pencemaran

2. Dengan sudah dinyatakan oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.

Bapak Tirto Kusnadi juga mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).

Setelah saya mendengarkan ini semua saya langsung merasa lega banget dan saya bisa Kembali stock obat sirop di kotak obat rumah.


 

Saya berharap para ibu-ibu yang lain juga sama seperti saya merasa aman dan Kembali percaya dengan obat sirop karena ini sudah terjamin keamanannya dari pihak berwenang.

Semoga ke depan nya  baik BPOM dan juga GPFI bisa selalu konsisten untuk selalu melakukan upaya yang terbaik untuk pengujian keamanan obat-obatan.

Comments

Popular posts from this blog

Solusi Ngemil No Worry, Cimory Yogurt Squeeze Pilihanku

  Sembelit adalah kondisi di mana Anda mengalami keluhan susah buang air besar (BAB). Hal ini disebabkan oleh penurunan aktivitas usus.   Saya salah satu orang yang mengalami gangguan pencernaan namun bukan masalah di lambung, melainkan masalah sembelit atau konstipasi. Awalnya saya bingung kenapa bisa mengalami sembelit, saya hanya mikir klo sembelit itu karena kekurangan serat, sedangkan saya masih suka mengkonsumsi buah dan sayur, tapi ternyata ada beberapa penyebab lainnya dan setelah saya membacanya langsung tersadarkan diri. Pantas saja saya bisa sembelit, karena memang penyebab saya sembelit itu bisa karena pola makan yang tidak sehat, malas gerak dan juga kurang minum air putih.       Klo sembelitnya lagi datang rasanya ngga enak banget, perut berasa penuh dan bahkan sakit ketika mau BAB. Karena ketidak nyamanan itu akhirnya saya googling bagaimana mengatasi sembelit, ternyata ada beberapa cara diantaranya : 1. Mengkonsumsi Obat sembelit 2. Berkonsultasi dengan dokt

Tania begaya..