Tanggal 15 juni 2022 kemarin adalah hari bersejarah buat saya, gimana ngga bersejarah karena ditanggal itu akhirnya saya menyatakan cerai talak 3 sama penyakit yang sudah lama menyiksa saya yaitu adenomyosis. Ya saya mengidap penyakit ini ternyata dari awal terdeteksi itu sekitar tahun 2012 hingga saat ini tahun 2022, ya kurang lebih sekitar 10 tahun.
Awal “berteman” sama penyakit ini masih ngga mengganggu.. masih santai dan bahkan belum berasa apapun, hanya saja ketika ingin hamil anak kedua itu agak susah dan saya harus bolak balik ke dsog untuk konsultasi.. singkat cerita saya masih bersyukur akhirnya masih dikasih kesempatan hamil anak kedua sama Allah tanpa saya harus berjuang untuk terapi hormone mengalahkan si adenomyosis
Setelah anak kedua, saya ikhtiar lagi ke dsog untuk program kehamilan yang ketiga dan saat itu dsog bilang, ini kesempatan hamil kecil banget karena ada adenomyosis dan endrometriosis.. harus laparoscopy dulu buat bersihin semuanya nanti baru hamil.. qadarullah ternyata belum sempat tindakan saya dikasih hamil lagi dan alhamdulillah lancar semuanya sampai anak ketiga lahir di tahun 2016..
Setelah anak ketiga lahir, keluhan penyakit semakin menjadi.. klo lagi mens mulai ngga bisa ditahan lagi nyerinya, sampai saya ngga bisa beraktifitas tanpa minum pain killer… 5 tahun ketergantungan pain killer dan semakin menjadi parah.. dari yang sekedar Panadol awalnya mempan trus sampai harus yang lain yang dosisnya mungkin tinggi yaitu Torasic.. dari awalnya sedikit sampai sebulan itu menghabiskan 1 – 2 strip karena mens pun kadang lebih dari 7 hari
Suami udah menyuruh saya untuk konsul ke dokter mencari solusi terbaik dari penyakit ini, awal konsultasi dsog pertama bilang, untuk menyembuhkan nya lebih baik melakukan histerektomi alias operasi angkat Rahim.
Akhirnya ke dokter yang berbeda hasilnya sama, sampai ke dokter terakhir pun menyarankan hal yang sama… singkat cerita dari 2019 sebelum pandemic udah mikir Panjang soal operasi itu, sampai akhirnya di tahun 2022 dimana tiap bulan mens makin berasa mimpi buruk yang bikin parno.. gimana ngga parno, setiap mens sakitnya makin menggila dan pendarahan makin luar biasa.. sampai saya harus ganti pembalut 1 jam sekali.
Akhirnya di pertengahan 2022 ini, saya menyerah dan sudah tidak sanggup lagi hidup berdampingan dengan penyakit ini, sampai akhirnya di putuskan untuk mengikhlaskan Rahim saya diangkat demi Kesembuhan dan Kesehatan saya.
Kenapa akhirnya memberanikan diri untuk operasi? Dan gimana cerita lengkap operasinya?
Saya certain lagi nanti ya… setelah control sebulan setelah Tindakan.. biar lebih enak dan lebih pasti lagi ceritanya
Klo teman teman pengen tahu detail soal adenomyosis, bisa baca pengalaman teman blog saya dan sekarang menjadi founder untuk adenomyosis warrior yaitu kak Zizy damanik... baca cerita dan pengalamannya dia disini
Comments
Post a Comment