Skip to main content

Signify Menerangi Pelosok Negeri ini dengan program Kampung Terang Hemat Energi (KTHE)


Senin, 26 november lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara dari signify yaitu “ Aktualisasi Implementasi Program Kampung Terang Hemat Energi 2017-2018” . Buat saya acara ini sangatlah menarik dan saya merasa bersyukur banget bisa diundang ke acara ini.

Acara ini dibuka dengan beberapa tayangan video tentang daerah terpencil di pelosok negeri ini yang ternyata masih jauh dari sentuhan aliran listrik. Salah satu contoh nya di Dusun Namo Mira, dusun yang terletak di propinsi Sumatera Utara ini masih belum bisa menikmati listrik, penduduk di desa ini masih mengandalkan sinar matahari untuk menunjang aktifitas mereka dan mereka cenderung berhenti beraktifitas ketika malam hari, bukan apa-apa karena aktifitas pun tidak bisa berjalan dengan baik hanya dengan mengandalkan sinar dari lampu minyak. 


Asli saya langsung meneteskan air mata ketika melihat tayangan videonya, saya langsung membayangkan jika saya berada diposisi mereka, dimana saya dan anak-anak yang terbiasa beraktifitas dengan cahaya terang.. jujur saya paling tidak suka dengan cahaya yang kurang terang.. saya paling takut dengan gelap dan merasa sesak nafas jika dalam kegelapan. 

Sesaat saya seperti tertampar, soalnya setiap mati lampu sebentar saja saya pasti langsung complain ke PLN.. rasanya 5 menit itu berasa 1 jam. 

Bagaimana dengan mereka coba? Setiap malam mereka kurang cahaya, boro-boro menikmati dinginnya AC atau kipas angin untuk menunjang ketika mereka tidur.. tidur pun mereka menggunakan lampu minyak yang resiko nya sangat berbahaya. 

Ngga kebayang deh klo saya di kondisi begitu..bisa ngga tidur semaleman… huhuhuhu manja sekali ya saya.. 

Makanya waktu melihat video nya, langsung berkali-kali mengucap alhamdulillah dalam hati dan merasa berempati dengan keadaan mereka, ternyata cahaya yang bisa dengan mudah kita dapatkan dan kadang terasa sepele, untuk sebagian orang itu akan jadi sangat bermanfaat dan merupakan sesuatu yang mewah.




Alhamdulillahnya saat ini Phillips Lighting atau yang sekarang sudah bertranformasi menjadi Signify, mulai memberikan secercah harapan dengan membawa akses pencahayaan bagi masyarakat yang sebelumnya tinggal dalam “kegelapan” di Sumatra Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku

Melalui program mereka yaitu Kampung Terang Hemat Energi (KTHE) 2017-2018  yang telah memberikan lebih dari 2.850 titik penerangan baru menggunakan Philips Solar Home Lighting System dan Road Lighting System untuk menerangi rumah-rumah dan berbagai fasilitas umum di sana.




Tujuan utama dari program Kampung Terang Hemat Energi ini antara lain :

  • Membawa akses pencahayaan bagi penduduk yang kesulitan mengakses listrik 
  • Berkontribusi terhadap peningkatan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat 
  • Mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, menuju masa depan lebih cerah. 


Pentingnya Cahaya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat


Memiliki akses ke sumber pencahayaan yang baik sangat penting untuk meningkatkan kehidupan masyarakat karena hal tersebut berdampak pada aspek sosial dan ekonomi. 

Kami mendorong upaya-upaya untuk menyediakan akses pencahayaan bagi kelompok masyarakat ini dengan menggunakan sistem Philips LED bertenaga surya. Kami senang melihat bagaimana mereka sekarang dapat hidup, bekerja dan bepergian dengan lebih aman, mencapai hasil pendidikan yang lebih baik, dan meningkatkan kesehatan serta aktivitas ekonomi mereka." Ungkap Rami Hajjar, Country Leader untuk operasi/bisnis Signify di Indonesia

Tiga bulan setelah perusahaan mendistribusikan lebih dari 500 Philips Solar Lighting Systems ke lima desa dan tiga dusun di Kalimantan Tengah, dengan populasi gabungan sebanyak 8.000 orang, setiap keluarga mampu menghemat rata-rata Rp204.000 per bulan yang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan bakar atau minyak tanah. 

Sekitar tiga perempat dari penduduk (76%) mengungkapkan bahwa mereka melakukan setidaknya satu aktivitas baru di malam hari berkat penggunaan pencahayaan tenaga surya di rumah. Selain itu, terdapat penurunan laporan masalah pernapasan (oleh 13% penduduk) dan iritasi mata (4% dari penduduk).

Dengan memanfaatkan sumber cahaya yang berlimpah dari matahari, kita dapat menjembatani kesenjangan dalam kemiskinan pencahayaan dengan solusi terbaik untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, tidak hanya bagi penduduk kota, tetapi juga untuk masyarakat yang tinggal di luar jaringan listrik. Pencahayaan Philips LED tenaga surya kami memiliki konsumsi daya yang sangat rendah dan benar-benar fleksibel untuk dipasang di daerah terpencil tanpa akses listrik.

Signify Peduli Bencana Alam




Kepedulian signify bukan hanya kepada masyarakat  pelosok yang belum mendapatkan pencahayaan, tapi mengingat adanya beberapa bencana alam yang terjadi beberapa bulan belakangan ini seperti gempa di Lombok dan juga Sulawesi Tengah. 

Dengan ini signify juga ingin membantu para korban bencana alam dengan turut ambil bagian untuk memulihkan dan menyediakan akses pencahayaan di wilayah yang terkena dampak bencana. 

Setelah Sebelumnya, Signify ambil bagian dalam menyediakan akses pencahayaan di wilayah terdampak bencana yang terjadi di Lombok. Pada bulan Oktober, kami menyumbangkan 800 lentera tenaga surya Philips untuk korban gempa bumi Lombok yang masih tinggal di tempat-tempat pengungsian atau hunian sementara.

Dan saat ini Signify telah menyiapkan donasi senilai Rp 5 miliar yang terdiri dari berbagai produk pencahayaan, termasuk bohlam, lampu jalan dan luminer serta penerangan tenaga surya, untuk masyarakat di Sulawesi Tengah yang akan diserahterimakan kepada mitra LSM kami, Kopernik. 

Selain itu, karyawan kami juga telah memprakarsai pengumpulan donasi berupa uang yang setelah ditambahkan oleh perusahaan, berjumlah Rp50 juta dan baru-baru ini disampaikan kepada UNICEF untuk membantu menolong anak-anak yang terkena dampak bencana tersebut.

pada acara kemarin donasi tersebut secara simbolik diserahkan oleh Bapak Rami Hajjar dan Ibu Lea selaku pihak dari Signify kepada Ibu Nonie Kaban dari pihak kopernik.

semoga dengan adanya bantuan ini bisa memberikan cahaya penerangan untuk semuanya, baik untuk para penduduk di desa yang masih tidak mendapatkan akses pencahayaan dan juga bagi para korban bencana.

Salut untuk signify yang telah berusaha untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk penduduk negeri ini hingga ke pelosoknya. 

Semoga Signify semakin sukses dan selalu menginspirasi di negeri ini.



Comments

Popular posts from this blog

Jangan Khawatir, Faktanya Sirop Obat Sudah Aman Untuk Anak

  Siapa yang kemaren ikutan panik pas anak sakit tapi mau kasih obat sirop malah bikin penyakit? Mana penyakitnya akut pula dan bisa menyebabkan kematian..hiks Saya salah satunya yang asli bingung waktu itu, mana pas bener Aryo sakit demam trus biasa deh Tiara jadi ikutan sakit juga karena ketularan. Klo tiara saya masih bisa mencari alternatif dengan minum obat tablet, walau itupun ngga mudah…tapi aryo ampuuun saya panik waktu itu karena dia ngga bisa minum puyer juga.   gambar diambil dari alodokter.com Akhirnya ini pertama kalinya saya berusaha untuk ngga kasih obat ke aryo waktu dia demam, saya melakukan metode skin to skin lalu juga kompres badannya dan menyuruh aryo untuk banyak minum… alhamdulillahnya demam bisa mereda juga dan bersyukurnya hanya demam karena flu. Ya mau gimana lagi waktu itu rasanya serba salah banget mau kasih obat tapi malah ngga aman.. bahkan katanya bisa menyebab kan penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) gimana ngga makin parno. Saat itu

Solusi Ngemil No Worry, Cimory Yogurt Squeeze Pilihanku

  Sembelit adalah kondisi di mana Anda mengalami keluhan susah buang air besar (BAB). Hal ini disebabkan oleh penurunan aktivitas usus.   Saya salah satu orang yang mengalami gangguan pencernaan namun bukan masalah di lambung, melainkan masalah sembelit atau konstipasi. Awalnya saya bingung kenapa bisa mengalami sembelit, saya hanya mikir klo sembelit itu karena kekurangan serat, sedangkan saya masih suka mengkonsumsi buah dan sayur, tapi ternyata ada beberapa penyebab lainnya dan setelah saya membacanya langsung tersadarkan diri. Pantas saja saya bisa sembelit, karena memang penyebab saya sembelit itu bisa karena pola makan yang tidak sehat, malas gerak dan juga kurang minum air putih.       Klo sembelitnya lagi datang rasanya ngga enak banget, perut berasa penuh dan bahkan sakit ketika mau BAB. Karena ketidak nyamanan itu akhirnya saya googling bagaimana mengatasi sembelit, ternyata ada beberapa cara diantaranya : 1. Mengkonsumsi Obat sembelit 2. Berkonsultasi dengan dokt

Tania begaya..