Sudah pada tahu belum kalo setiap kamis minggu kedua di
bulan Oktober pada setiap tahunnya itu diperingati sebagai Hari Penglihatan
Sedunia/ Word Sight Day (WSD). Hal ini sudah ditetapkan oleh WHO sejak tahun
19999. Tujuan peringatan Hari Penglihatan Sedunia adalah untuk
mengkampanyekan agar seluruh warga dunia memusatkan perhatian pada isu global
tentang gangguan penglihatan dan kebutaan.
Untuk tema dari Word Sight Day 2018 kali ini adalah "Eye Care Everywhere” yang menekankan aksesibilitas terhadap pelayanan
kesehatan mata bagi semua orang. Sedangkan untuk tema nasionalnya adalah “Mata Sehat
Untuk Semua”.
Macam-macam Gangguan Penglihatan
Macam-macam Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan itu sendiri didefinisikan
dengan penurunan tajam penglihatan dibawah tajamnya penglihatan normal.
Ada beberapa contoh gangguan penglihatan
diantaranya Katarak yang paling
familiar sering didengar.
Setiap orang bisa terkena katarak dan katarak
memang sulit di cegah, namun yang bisa dicegah itu adalah kebutaan akibat
katarak. Jadi
Salah satu faktor penyebabnya sinar UV dan juga
perlunya memperhatikan asupan makanan sedari dini. Memakai topi atau kacamata untuk melindungi mata pada saat
keluar rumah juga bisa menjadi salah satu usaha untuk mengurangi resiko
katarak, karena mata tidak langsung terpapar sinar uv.
lalu ada Kelainan
Refraksi yaitu Myopia (Rabun Jauh),
Astigmatism (Silindris), Hipermetropi (Rabun Dekat) dan Prebiopia (Rabun Dekat
Usia Lanjut). Saya sendiri memiliki kelainan refraksi Myopia dan
Astigmatism yang sudah saya derita dari kelas 3 SD.
Lalu ada juga gangguan penglihatan Glaukoma,
dimana ditandai oleh kumpulan gejala berupa peningkatan tekanan bola mata yang
diserta kerusakan syaraf mata dan penyempitan lapang pandang.
Glaukoma ada dua
macam, Glaukoma kronis dan Glaukoma Akut.
Tanda dan gejala
Glaukoma:
Tanda Akut
- Mata merah, sakit tanpa kotoran.
- Kornea agak keruh
- Disertai keluhan nyeri kepala hebat dan kadang hingga muntah
- Penurunan penglihatan
- Sering sakit kepala tidak ada mual muntah
- Pegal-pegal di bola mata.
Puncak Hari Penglihatan Sedunia
Di Indonesia Sendiri, Acara puncak Hari
Penglihatan Sedunia tahun 2018 dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2018 di Kota
Surabaya, pada acara ini akan dicanangkan SIGALIH oleh Menteri Kesehatan.
Saya berkesempatan menghadiri press briefing mengenai
peringatan Hari Penglihatan sedunia di kemenkes.
Pada kesempatan ini, hadir beberapa narasumber
dari kemenkes yang ahli mengenai kesehatan mata diantaranya :
- dr. Anung Sugihantono, M.Kes – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
- dr. M. Sidik, Sp.M – Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI)
- dr. Aldiana Halim, Sp.M(K) – Wakil Ketua KOMATNAS
ketiga narasumber ini memberikan informasi
mengenai cara menanggulangi masalah gangguan penglihatan dan kebutaan,
tujuannya agar mampu mewujudkan hak setiap orang untuk dapat melihat.
Bagaimana cara mencegah nya? Cukup periksakan mata
secara rutin ke fasilitas pelayanan mata, sehingga bisa segera mengetahui jika
ada gangguan dan segera di obati, karena mencegah lebih baik daripada
mengobati.
Jika kita sadar akan memeriksakan mata kita ke
fasilitas kesehatan maka data kita akan dicatat pada SIGALIH.
Apa itu SIGALIH?
Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional berbasis web/android untuk melaporkan pencatatan dan pelaporan skrining gangguan penglihatan warga negara Indonesia yang melakukan deteksi dini di Posbindu. Sistem ini juga diharapkan akan terhubung dengan Rumah Sakit sehingga akan dapat diketahui tindak lanjut terhadap pasien yang telah dirujuk.
Sistem Informasi Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional berbasis web/android untuk melaporkan pencatatan dan pelaporan skrining gangguan penglihatan warga negara Indonesia yang melakukan deteksi dini di Posbindu. Sistem ini juga diharapkan akan terhubung dengan Rumah Sakit sehingga akan dapat diketahui tindak lanjut terhadap pasien yang telah dirujuk.
Jadi dengan begitu maka diharapkan nilai
penderita gangguan kesehatan mata bisa berkurang dan kebutaan pun bisa di cegah,
karena lebih dari 80 persen penyebab kebutaan bisa di cegah. Contohnya saja
para penderita katarak, jika diketahui lebih dini masih lebih baik.
Pada sesi tanya jawab kemarin juga di jelaskan
bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mata, ternyata cukup simple dan mudah. Tidak
perlu obat-obatan hanya cukup dengan diet seimbang, tidak merokok, minum alcohol
dan memberikan waktu pada mata untuk beristirahat.
Di jaman now yang mana gadget, computer atau
laptop yang udah jadi kebutuhan banget buat sehari-hari, kita harus sadar bahwa
cahaya dari perangkat itu semua bisa berpengaruh buruk untuk kesehatan mata
kita.
Hindari pemakaian perangkat gadget secara
nonstop, lakukan istirahat sekitar 10 menit untuk mata memandang jarak jauh
setelah 2 jam mata kita ajak nonstop di depan gadget.
Inget ya.. begitu istirahat dari kerjaan
memakai laptop, bukan berarti langsung megang handphone, itu sama ajah mata
tidak beristirahat. Mata harus di ajak untuk memandang jauh dan lebih sering
berkedip. Karena menurut penelitian mata yang sedang digunakan untuk melihat
screen/layar biasanya jarang berkedip..
Satu hal lagi, jangan menjadi kan cahaya
perangkat gadget sebagai satu-satunya cahaya penerangan. Jadi main hp atau
kerja dengan laptop di tempat yang ngga ada cahaya itu sangat tidak dianjurkan.
Itu semua akan memperbesar kerusakan pada mata kita.
Saat ini angka gangguan penglihatan mata di
Indonesia semakin terus meningkat, sudah saat nya kita aware terhadap masalah
ini. Memang gangguan penglihatan walaupun tidak mengancam jiwa tetapi
akan menurunkan kualitas dan produktifitas.
Jadi periksa mata secara rutin ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Comments
Post a Comment