Menurut data dari Kementrian Kesehatan, PTM (Penyakit Tidak Menular) naik persentase nya menjadi penyebab kematian di Indonesia. Salah satu PTM yang menjadi momok belakangan ini adalah penyakit Kanker, di Indonesia sendiri kanker payudara menjadi pembunuh nomor satu untuk para wanita, selain kanker lainnya yaitu kanker serviks atau leher rahim.
Faktanya 1 dari 8 wanita beresiko terkena kanker payudara, data ini merupakan hasil survey dari Rikesdas 2013, dan sekitar 85% kasus kanker payudara terjadi pada wanita yang tidak memiliki riwayat kanker payudara dari keluarganya, jadi kemungkinan setiap wanita bisa terkena penyakit itu.
Sedangkan data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais menyebutkan bahwa sebanyak 60-70 persen penderita kanker yang mencari perawatan untuk penyakitnya yang sudah mencapai kondisi stadium akhir, hal ini tentunya akan membuat tingkat keberhasilan pengobatan semakin kecil. Padahal jika semakin dini di obati, penyakit tumor maupun kanker di beberapa kasus dapat disembuhkan dan tingkat kesempatan hidup juga semakin lama.
Sayangnya di Indonesia, masyarakatnya masih kurang tinggi tingkat kesadarannya mengenai masalah pemeriksaan penyakit secara dini, mereka cenderung takut untuk memeriksakan diri sebelum ada gejala yang muncul, terkadang sampai gejala sudah parah baru berani memeriksakan diri.. hal itu sudah sangat terlambat.
Oleh sebab itu Philips Indonesia, mengadakan forum diskusi " Lakukan SADANIS, selamatkan Diri Sejak Dini". Tujuannya untuk membantu menyebarluaskan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesadaran untuk memeriksakan penyakit sedari dini, khusus nya untuk kanker payudara, sehingga akan menaikkan angka kesadaran masyarakat yang hanya 4,4 % sudah melakukan sadanis.
Apa itu sadari dan sadanis? SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) adalah melakukan pemeriksaan payudara diri sendiri sehingga dapat kita lakukan sendiri di rumah, sedangkan Sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis) adalah melakukan pemeriksaan payudara secara klinis yang di lakukan oleh para tenaga medis yang sudah terlatih, sadanis sendiri dapat di lakukan di faskes terdekat dan bebas biaya alias GRATIS.. jadi ayo para wanita jangan ragu untuk melakukan sadari dan sadanis.
dr Niken Wastu Palupi selaku Kasubdit P. Kanker dan kelainan darah dari Kemenkes menyampaikan bahwa Kanker payudara bisa diteksi sejak dini. Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat mendeteksi sampai 85% kanker payudara, sedangkan Mamografi dapat mendeteksi sampai 90% kanker payudara dan BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara. Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi kanker payudara hingga 99,5%.
Pada forum diskusi ini, saya mendapat banyak informasi baru khususnya tentang Kanker payudara, dari mulai adanya Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) yang di bentuk oleh Ibu Linda Gumelar selaku ketuanya dan juga informasi tentang seluk beluk penyebab kanker payudara itu sendiri yang di paparkan oleh DR. dr. Samuel J. Haryono, spB (K), spesialis bedah onkologi.
YKPI sendiri ini merupakan yayasan yang mempunyai misi untuk memberikan edukasi kepada masyarkat luas mengenai kesadaran akan pemeriksaan secara dini dan juga memberi semangat kepada para penderita kanker. YKPI juga membuka rumah singgah untuk para suvivor kanker di jalan Anggrek neli murni dan YKPI juga mempunyai komunitas pita pink untuk memberikan support kepada penderita kanker.
Satu pesan Ibu Linda yang saya ingat.. jangan pernah mengatakan kata SABAR kepada para survivor kanker tapi katakan SEMANGAT, agar mereka termotivasi untuk sembuh.
Sedangkan untuk seluk beluk penyakit ini sendiri, Dr. Samuel juga mengatakan bahwa penyebab kanker ini 70% karena faktor usia, yaitu 30 tahun keatas sudah lebih beresiko. Selain usia faktor lifestyle juga menjadi penyebabnya, sedangkan untuk faktor genetik sendiri justru kecil persentasenya. Oleh karena itu sebaiknya kita mulai tumbuh kesadaran untuk merubah pola hidup menjadi lebih baik, Jauhi alkohol, lemak, obat-obatan, rokok, hindari stress serta istirahat yang cukup dan melakukan pemeriksaan sedari dini.
Mitos bahwa radiasi sinar x pada mamografi itu berbahaya.. juga di klarifikasi oleh Dr. Samuel, menurutnya telnologi sudah semakin canggih dan tenaga medis pun juga tidak mau mengambil resiko jika sinar x itu berbahaya, bagi mereka yang terbaik buat mereka juga baik untuk pasiennya.
Philips Indonesia sendiri telah memiliki inovasi alat mamografi Philips MicroDose yang merupakan hasil dari study pada tahun 2014, dimana dengan MicroDose ini bisa meghitung energi photon secara langsung dan juga memiliki kualitas pencitraan gambar yang baik dengan dosis radiasi lebih rendah dibanding mamografi DR yang lain
So.. jangan pernah ragu untuk memeriksakan benjolan yang ada pada tubuh kita, bisa jadi itu tumor, kista atau kanker. Agar bisa lebih cepat terdeteksi dan nantinya akan lebih cepat ditangani. Seperti cerita salah satu survivor kanker payudara yang kemarin hadir dan berbagi tentang pengalamannya ketika di vonis kanker dan sudah selama 7 tahun ini sembuh dari kanker.
Mba Grace bercerita tentang bagaimana awalnya dia bisa divonis kanker, lalu dia juga menceritakan bagaimana cara melawan penyakit itu dan dia bersemangat untuk bisa terus hidup, hingga akhirnya dia bisa sampai di detik sekarang setelah hampir menyerah melewati rangkaian pengobatan seperti kemoterapi dan berkat dukungan keluarga, dia masih terus bersemagat melewati semuanya.
Dengan adanya forum diskusi ini semoga akan membuat informasi mengenai pemeriksaan dini akan semakin meluas dan akan banyak orang yang sadar akan pentingnya SADARI dan SADANIS sehingga bisa terhindar dari resiko kematian dari kanker... Yuks jangan takut lagi untuk melakukan pemeriksaan diri secara dini.
Faktanya 1 dari 8 wanita beresiko terkena kanker payudara, data ini merupakan hasil survey dari Rikesdas 2013, dan sekitar 85% kasus kanker payudara terjadi pada wanita yang tidak memiliki riwayat kanker payudara dari keluarganya, jadi kemungkinan setiap wanita bisa terkena penyakit itu.
Sedangkan data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais menyebutkan bahwa sebanyak 60-70 persen penderita kanker yang mencari perawatan untuk penyakitnya yang sudah mencapai kondisi stadium akhir, hal ini tentunya akan membuat tingkat keberhasilan pengobatan semakin kecil. Padahal jika semakin dini di obati, penyakit tumor maupun kanker di beberapa kasus dapat disembuhkan dan tingkat kesempatan hidup juga semakin lama.
![]() |
ki-ka : MC, bapak suryo dari philips, Ibu Linda, dr Niken dan Dr. Samuel |
Sayangnya di Indonesia, masyarakatnya masih kurang tinggi tingkat kesadarannya mengenai masalah pemeriksaan penyakit secara dini, mereka cenderung takut untuk memeriksakan diri sebelum ada gejala yang muncul, terkadang sampai gejala sudah parah baru berani memeriksakan diri.. hal itu sudah sangat terlambat.
Oleh sebab itu Philips Indonesia, mengadakan forum diskusi " Lakukan SADANIS, selamatkan Diri Sejak Dini". Tujuannya untuk membantu menyebarluaskan dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesadaran untuk memeriksakan penyakit sedari dini, khusus nya untuk kanker payudara, sehingga akan menaikkan angka kesadaran masyarakat yang hanya 4,4 % sudah melakukan sadanis.
“Memang kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan. Edukasi pemerintah tetap diperlukan. Namun, akan butuh waktu lama untuk mencapai seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, dengan penyebaran tentang kanker payudara antar masyarakat juga diperlukan. Jangan pernah terlambat untuk Sadanis” Suryo Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia
Apa itu sadari dan sadanis? SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) adalah melakukan pemeriksaan payudara diri sendiri sehingga dapat kita lakukan sendiri di rumah, sedangkan Sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis) adalah melakukan pemeriksaan payudara secara klinis yang di lakukan oleh para tenaga medis yang sudah terlatih, sadanis sendiri dapat di lakukan di faskes terdekat dan bebas biaya alias GRATIS.. jadi ayo para wanita jangan ragu untuk melakukan sadari dan sadanis.
dr Niken Wastu Palupi selaku Kasubdit P. Kanker dan kelainan darah dari Kemenkes menyampaikan bahwa Kanker payudara bisa diteksi sejak dini. Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat mendeteksi sampai 85% kanker payudara, sedangkan Mamografi dapat mendeteksi sampai 90% kanker payudara dan BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91% kanker payudara. Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi kanker payudara hingga 99,5%.
Pada forum diskusi ini, saya mendapat banyak informasi baru khususnya tentang Kanker payudara, dari mulai adanya Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) yang di bentuk oleh Ibu Linda Gumelar selaku ketuanya dan juga informasi tentang seluk beluk penyebab kanker payudara itu sendiri yang di paparkan oleh DR. dr. Samuel J. Haryono, spB (K), spesialis bedah onkologi.
YKPI sendiri ini merupakan yayasan yang mempunyai misi untuk memberikan edukasi kepada masyarkat luas mengenai kesadaran akan pemeriksaan secara dini dan juga memberi semangat kepada para penderita kanker. YKPI juga membuka rumah singgah untuk para suvivor kanker di jalan Anggrek neli murni dan YKPI juga mempunyai komunitas pita pink untuk memberikan support kepada penderita kanker.
Satu pesan Ibu Linda yang saya ingat.. jangan pernah mengatakan kata SABAR kepada para survivor kanker tapi katakan SEMANGAT, agar mereka termotivasi untuk sembuh.
![]() |
Dr. Samuel sedang berbagi info tentang seluk beluk kanker payudara |
Sedangkan untuk seluk beluk penyakit ini sendiri, Dr. Samuel juga mengatakan bahwa penyebab kanker ini 70% karena faktor usia, yaitu 30 tahun keatas sudah lebih beresiko. Selain usia faktor lifestyle juga menjadi penyebabnya, sedangkan untuk faktor genetik sendiri justru kecil persentasenya. Oleh karena itu sebaiknya kita mulai tumbuh kesadaran untuk merubah pola hidup menjadi lebih baik, Jauhi alkohol, lemak, obat-obatan, rokok, hindari stress serta istirahat yang cukup dan melakukan pemeriksaan sedari dini.
Mitos bahwa radiasi sinar x pada mamografi itu berbahaya.. juga di klarifikasi oleh Dr. Samuel, menurutnya telnologi sudah semakin canggih dan tenaga medis pun juga tidak mau mengambil resiko jika sinar x itu berbahaya, bagi mereka yang terbaik buat mereka juga baik untuk pasiennya.
Philips Indonesia sendiri telah memiliki inovasi alat mamografi Philips MicroDose yang merupakan hasil dari study pada tahun 2014, dimana dengan MicroDose ini bisa meghitung energi photon secara langsung dan juga memiliki kualitas pencitraan gambar yang baik dengan dosis radiasi lebih rendah dibanding mamografi DR yang lain
So.. jangan pernah ragu untuk memeriksakan benjolan yang ada pada tubuh kita, bisa jadi itu tumor, kista atau kanker. Agar bisa lebih cepat terdeteksi dan nantinya akan lebih cepat ditangani. Seperti cerita salah satu survivor kanker payudara yang kemarin hadir dan berbagi tentang pengalamannya ketika di vonis kanker dan sudah selama 7 tahun ini sembuh dari kanker.
![]() |
Mba Grace seorang survivor kanker yang sedang sharing |
Dengan adanya forum diskusi ini semoga akan membuat informasi mengenai pemeriksaan dini akan semakin meluas dan akan banyak orang yang sadar akan pentingnya SADARI dan SADANIS sehingga bisa terhindar dari resiko kematian dari kanker... Yuks jangan takut lagi untuk melakukan pemeriksaan diri secara dini.
Comments
Post a Comment